Rabu, 21 Oktober 2020
Minggu, 18 Oktober 2020
Jumat, 16 Oktober 2020
Shalawat Merdu Baru 2020 Bikin Hati Adem
Assalamualaikum Wr. Wb. "Selamat menikmati semoga anda terhibur" Thank you for watching this video Daftar Sholawat : 1. Adfayta 2. Sa'duna Fiddunya 3. shollu 'alla Khoiril anam 4. Nurul Huda Wafana 5. Sholawat Indal Fajri 6. Thola'al Badru 'alaina 7. Sholawat Asyghil 8. Sholawat Nariyah 9. Innal Habibal Mustofa 10. Isyfa'lana 11. Hasbi Robbi 12. Sholawat Nahdliyah 13. Robbi Kholaq thoha Minnur 14. Ya Muhaimin ya salam 15. Tasma'uni robbah 16. Muhammad ibni abdillah 17. Ibadallah Rijalallah 18. Ilahi nas aluk 19. Sholawat & Salam 20. Yahanana Jangan Lupa Subscribe yak teman-teman. https://youtube.com/channel/UCGTVFONGImwfbyeLbU1iidg Terima kasih atas kunjungannya. Like jika kalian suka 👍 dan unlike jika tidak suka. 👎. 1 Subscribe 1 Kebaikan. 🙏
Kamis, 23 Juli 2020
PAI KELAS XI - IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT (BAB 1)
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
A. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah
adalah
mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Ada
3 tingkatan dalam beriman kepada kitab Allah, yaitu :
1.
Qotmil (membaca saja)
2.
Tartil (membaca dan memahami)
3.
Hafidz (membaca, memahami, mengamalkan
dan menghafalkan.
Singkatnya
kita sebagai umat Islam belum cukup beriman kepada kitab-kitab Allah swt saja,
tetapi harus senantiasa membaca, mempelajari dan memahami isi kandungannya.
Sehingga
kita tahu aturan-aturan dalamnya untuk selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan
sehari-hari
Pengertian
o
Pengertian Kitab
Kitab
yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan
kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
o
Pengertian Suhuf
Suhuf yaitu
wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa
lembaran-lembaran yang terpisah.
B. B. Ada
persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf.
o
Persamaan : Kitab dan suhuf sama-sama
wahyu dari Allah.
o
Perbedaan : Isi kitab lebih lengkap
daripada isi suhuf, kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Allah menyatakan bahwa
orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun sebelum Al
Qur’an seperti disebutkan dalam firman Allah :
QS. An-Nisa ayat 136
Artinya
: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya”. (QS An Nisa : 136)
Selain
menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang berupa
lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi Ibrahim
a.s dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .
Kitab-kitab
Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa yang
telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya sebagaimana digambarkan dalam firman
Allah SWT berikut.
C. Kitab-Kitab Allah
1.
Kitab Taurat
Kitab
ini diturunkan kepada Nabi Musa as sebagai pedoman dan petunjuk bagi Bani
Israel.
Sesuai firman Allah swt
Artinya: “Dan
Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong
selain Aku” (QS. Al-Isra’ [17]: 2)
Adapun
isi kandungan kitab Taurat meliputi hal-hal berikut :
1.
Kewajiban meyakini keesaan Allah
2.
Larangan menyembah berhala
3.
Larangan menyebut nama Allah dengan
sia-sia
4.
Supaya mensucikan hari sabtu (sabat)
5.
Menghormati kedua orang tua
6.
Larangan membunuh sesama manusia tanpa
alasan yang benar
7.
Larangan berbuat zina
8.
Larangan mencuri
9.
Larangan menjadi saksi palsu
10.
Larangan mengambil hak orang lain
2.
Kitab Zabur
Kitab
ini diturunkan kepada Nabi Daud as sebagai pedoman dan petunjuk bagi umatnya.
Firman Allah
QS. Al Isra Ayat 55
Artinya:
“Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al-Isra’ [17]: 55)
Kitab
Zabur (Mazmur) berisi kumpulan nyanyian dan pujian kepada Allah atas segala
nikmat yang telah dikaruniakan-Nya. Selain itu berisi zikir, doa, nasihat, dan
kata-kata hikmah. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang
ada pada Perjanjian Lama yang terdiri atas 150 pasal.
3.
Kitab Injil
Kitab
ini diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani
Israel. Allah swt berfirman
QS. Al Maidah 46
Artinya:
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah
memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab
Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Maidah [5]: 46
Kitab
Injil memuat beberapa ajaran pokok, antara lain:
Perintah
agar kembali kepada tauhid yang murni
Ajaran
yang menyempurnakan kitab Taurat
Ajaran
agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak (rakus)
Pembenaran
terhadap kitab-kitab yang datang sebelumnya.
4.
Kitab al-Qur’an
Kitab
suci al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk dijadikan petunjuk dan
pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk bangsa Arab. Sebagaimana
firman Allah
QS. Al Furqan Ayat 1
Artinya:
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya,
agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan [25]:
1)
v
Secara keseluruhan, isi al-Qur’an
meliputi hal-hal berikut:
1.
Pembahasan mengenai prinsip-prinsip
akidah (keimanan)
2.
Pembahasan yang mengangkat
prinsip-prinsip ibadah
3.
Pembahasan yang berkenaan dengan
prinsip-prinsip syariat
v
Kedudukan-kedudukan al-Qur’an antara
lain:
1.
Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw
2.
Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
3.
Sebagai pedoman hidup manusia agar
tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
4.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum
Islam
v
Fungsi
1.
Untuk meningkatkan kualitas kehidupan
pribadi
2.
Untuk membangun kehidupan bermasyarakat
3.
Untuk menjalin kerukunan dalam hidup
berbangsa dan bernegara
C. Hikmah
1.
Meningkatkan keimanan kepada Allah swt
yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya.
2.
Hidup manusia menjadi tertata karena
adanya hukum yang bersumber pada kitab suci
3.
Termotivasi untuk beribadah dan
menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci
4.
Menumbuhkan sikap optimis karena telah
dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia
maupun di akhirat
5.
Terjaga ketakwaannya dengan selalu
menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya
D. Contoh
Penerapan
1.
Ada banyak cara untuk beriman terhadap kita-kitab suci Allah, diantaranya :
1)
Meyakini kebenaran yang terkandung dalam
kitab-kitab Allah
2)
Meyakini bahwa kitab-kitab itu
benar-benar wahyu Allah bukan karangan para nabi dan rasul
2.
Beriman kepada al-Qur’an. Caranya adalah :
1)
Meyakini bahwa al-Qur’an benar-benar
wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw
2)
Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin
kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun
3)
Mempelajari, memahami, dan menghayati
isi kandungan al-Qur’an
4)
Mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari
referensi
: Buku Pendidikan Agama Islam 2013 Kelas XI Semester Genap
Rabu, 22 Juli 2020
PAI KELAS X- Asma'ul Husna (BAB 1)
BAB 1
ASMAUL HUSNA
A.
Pengertian Asmaul Husna
Secara bahasa, Asma'ul Husna berasal dari bahasa Arab yang
terdiri dari "asma" yaitu nama-nama, dan "al husna"
yaitu baik, bagus, dan indah. Secara istilah, Asmaul Husna adalah nama-nama
Allah yang baik, bagus, dan indah.
Q.S. Al-A’raf ayat 180 menjelaskan bahwa pemilik Asma'ul Husna
adalah Allah. Di dalamnya terkandung sifat kemahasempurnaan Allah sebagai
Khalik. Kita dianjurkan untuk menyebut nama-Nya ketika akan berdoa karena
dengan menyebut Asma'ul Husna itu artinya kita memuji kemahasempurnaan
Allah.
Asmaul husna berjumlah 99. Jumlah ini bukan pembatasan terhadap sifat
kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan yang mempermudah kita untuk
menghafalkannya, kemudian menjaganya, dan mengamalkannya, maka Allah akan
menjamin kita masuk surga.
Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW dalam hadis:
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi Muhammad saw.
bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama,
seratus kurang satu. Barang siapa yang menghitungnya(menjaganya), maka ia akan
masuk surga." (H.R. Al-Bukhari: 2531 dan Muslim: 4836)
Artinya: Dan Allah memiliki
Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebutnya Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan
nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (Q.S. al-A’raf/7 : 180)Allah memerintahkan kita untuk berdoa
kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya, sebelum kita utarakan permintaan
kita. Allah SWT adalah Zat Yang Mahasempurna, meliputi zat dan sifat-Nya,
sifat-sifat Allah yang Maha sempurna
terdapat dalam Asmaul Husna yang tercantum dalam kitab suci Al-Quran.
Contoh beberapa Asmaul Husna :
B. Menghayati
Makna Tujuh Asma'ul Husna
1. Al
Karim (Mahamulia)
Kemuliaan Allah terdapat
dalam sifat-sifat kemahasempurnaan-Nya, seperti Allah Maha Pengasih yang tak
pernah pilih Kasih, Allah Mah Penyayang yang rasa sayangnya tak terbilang,
Allah Maha Pemberi Rezeki yang tak pernah pamrih, dan lain sebagainya. Artinya: Maka Mahatinggi Allah, raja yang
sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang
memiliki) ‘Arsy yang mulia. (Q.S. al-Mukminum/23: 116)
o Dalil Naqli :
§ Al Infithar : 7
§ An Naml : 40
o Arti menurut :
§ Al-Azhari rahimahullah : dzat yang
sangat banyak memiliki kebaikan, amat pemurah, pemberi nikmat dan keutamaan.
§ Ibnu Taimiyah rahimahullah :
kedermawanan, kemuliaan dan keluhuran serta kelembutan dan memberi kebaikan.
§ Ibnul Qayyim rahimahullah : dzat
yang suka memberi kebaikan yang banyak dengan amat mudah dan gampang.
o Dengan memahami Al Karim akan
menumbuhkan sifat-sifat :
§ menanamkan sifat mulia
§ menanamkan sifat pemurah
§ menumbuhkan rasa cinta kepada Allah
SWT
§ wajibnya memuliakan kitab Allah SWT
§ Wajibnya memuliakan
malaikat-malaikat Allah SWT
§ Wajibnya mencintai para rasul Allah
SWT
§ Menumbuhkan sifat suka memuliakan
tetangga dan tamu
§ Menumbuhkan sifat pemaaf
§ Mendorong untuk senantiasa berdoa
kepada Allah SWT
2. Al
Mu'min (Maha Pemberi Aman)
Allah
adalah satu-satunya Dzat memberi kita keamanan negeri yang patut kita syukuri
dengan cara menjaga sikap kita agar bisaa memberikan rasa aman kepada orang
lain. Artinya: Dialah Allah tidak ada tuhan selain
Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga
Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang
Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
(Q.S. al-Hasyr/59:23)
o Dalil Naqli : Al Hasyr : 23
o Sikap perilaku Al Mukmin :
§ Ikhlas dalam setiap yang dilakukan
karena Allah SWT'
§ Bersemangat dan tidak putus asa
§ Tidak takut menghadapi cabaran
3. Al
Wakil (Maha Melindungi)
Allah
memiliki sifat Maha Melindungi dati segala sesuatu yang tidak kita inginkan.
Allah adalah satu-satunya zat yang pantas dan harus kita jadikan sandaran dalam
hidup. Artinya: (yaitu) orang-orang (yang menaati
Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, Orang-orang
(Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah
kepada mereka, “ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka
menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik
pelindung.” (Q.S. ali-‘Imran/3: 173)
o Dia menyelesaikan segala sesuatu
yang diserahkan hamba-Nya tanpa membiarkan apapun terbengkalai.
o Tidak memerlukan banyak pihak untuk
melakukan segala hal bagi-Nya.
o Allah berdiri sendiri tanpa
bergantung pada apapun, sedangkan para rasul dan nabi bukan para
wakil-wakilnya.
o Dalil Naqli : Al An'am :102
4. Al
Matin (Mahakukuh)
Kekuatan
Allah tidak ada tandingannya, tidak akan ada siapa pun yang mampu mengalahkan-Nya
dan kehendak-Nya tidak akan pernah tergoyahkan oleh siapapun. Artinya: Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki
Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kukuh. (Q.S. az-Zariyat/51: 58)
·
Al
Matin (Yang Maha Kokoh)
o Tidak terkalahkan dan tidak
tergoyahkan.
o Dalil Naqli: Adz Dzariyat :58
o Syarat bersikap al Matin :
§ Iman (mengenal Allah)
§ Al Qur'an (mengamalkan Al Qur'an)
§ Al Hadits (meneladani Rasulullah)
o Perilaku Al Matin :
§ Selalu beristiqamah
§ Beribadah dengan kesungguhan hati
§ Terus berusaha dan tidak putus asa
§ Bekerja sama dengan orang lain
5. Al
Jami' (Maha Mengumpulkan)
Allah
Maha Mengumpulkan segala sesuatu dengan sangat mudah, termasuk mengumpulkan
manusia kelak di Padang Mahsyar. Artinya:
Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada
keraguan padanya. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. Allah tidak menyalahi
janji. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 9)
o Dalil Naqli :
§ Saba : 26
§ Ali Imran : 9
§ An Nisa : 40
6. Al
‘Adl (Mahaadil)
Allah
Maha adil dalam memutuskan segala sesuatu. Tidak ada zat yang mampu memengaruhi
Allah untuk berbuat adil, termasuk dalam memberi balasan pada hamba-Nya. Artinya: Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali.
Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang
memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali
setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman
dan mengerjakan kebijakan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir
(disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran
mereka. (Q.S. Yunus/10: 4)
o Dalil Naqli : Infithaar : 7
o Makna Keadilan
§ Sama/Persamaan : QS An Nisa :58
§ Seimbang : QS al Infithar : 7
§ Perhatian terhadap hak hak individu
: QS Al An'am : 152
§ Yang dinisbahkan kepada Allah : QS
Ali Imran :18
o Contoh perbuatan Al adlu :
§ Tidak membeda-bedakan sesuatu
§ Memberi tugas dengan adil
§ Dalam menghadapi masalah harus
diselesaikan
7. Al
Akhir (Mahaakhir)
Tidak
ada zat yang tersisa di dunia ini, kecuali Allah. Dialah yang Mahaakhir, tidak
ada zat setelah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Mahakekal dan Abadi di
saat semua makhluk ciptaannya hancur dan binasa. Artinya: Dialah Yang
Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu. (Q.S. al-Hadid/57: 3)
·
Al
Akhir (Yang Maha Akhir)
o Sifat yang kekal abadi, tidak ada
seseuatupun setelah-Nya.
C. Perilaku
yang Mencerminkan Keimanan terhadap Asmaul Husna
1. Keluhuran
Budi
Orang yang yakin bahwa
Allah adalah zat yang Mahamulia karena keluhuran dan kesempurnaan
sifat-sifat-Nya, ia akan senantiasa menunjukkan keluhuran budi pekertinya
dengan perilaku dan perbuatan yang terpuji dan mulia. Allah tidak akan melihat
diri manusia dari jasad atau fisik, tetapi semata karena akhlak dan perbuatan
kita yang terpuji dan mulia sebagai wujud dari implementasi nilai takwa.
2. Kukuh
Pendirian
Orang yang yakin Allah
Mahakukuh, ia akan mempunyai sikap yang kukuh dalam mempertahankan kebaikan dan
kebenaran, tidak akan mudah terpengaruh dengan kondisi dan keadaan lingkungan
sekitar yang mengajaknya melakukan hal yang tidak terpuji, dan akan tetap
mempertahankan pendiriannya sekukuh keimanannya kepada Allah.
3. Memiliki
Rasa Aman
Orang yang yakin Allah al
Mukmin, ia akan selalu bersikap dan berbuat yang bisa memberikan rasa aman
kepada siapa saja.
4. Selalu
Tawakal
Orang yang yakin Allah Maha
Melindungi, ia akan selalu berserah diri kepada Allah. Sifat ini akan disertai
sifat ikhtiar, yaitu berusaha dengan sungguh-sungguh. Serta ketulusan dalam
berdoa sehingga apapun hasil yang diusahakannya akan selalu ia yakini sebagai
hasil yang terbaik dari Allah.
5. Bersikap
Adil
6. Semangat
dalam Kebaikan
Orang yang yakin bahwa
tidak ada yang tersisa di hari kiamat nanti kecuali Allah Yang Mahaakhir dan
satu saat Allah Maha Mengumpulkan akan mengumpulkan manusia di Padang Mahsyar,
ia akan selalu punya jiwa semangat untuk senantiasa berbuat kebaikan pada sesama.
e. Kesimpulan
- Secara
bahasa, Asma'ul Husna berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari
"asma" yaitu nama-nama, dan "al husna" yaitu baik, bagus,
dan indah. Secara istilah, Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik ,
bagus, dan indah.
- Asmaul husna berjumlah 99. Jumlah ini bukan
pembatasan terhadap sifat kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan
yang mempermudah kita untuk menghafalkannya, kemudian menjaganya, dan
mengamalkannya, maka Allah akan menjamin kita masuk surga.
- Al
Karim artinya Mahamulia, Al Mu’min artinya Maha Pemberi Aman, Al Wakil artinya
Maha Melindungi, Al Matin artinya Maha Kukuh, Al Jami’ artinya Maha
Mengumpulkan, Al ‘Adl artinya Mahaadil, Al Akhir artinya Mahaakhir.