BAB 1
ASMAUL HUSNA
A.
Pengertian Asmaul Husna
Secara bahasa, Asma'ul Husna berasal dari bahasa Arab yang
terdiri dari "asma" yaitu nama-nama, dan "al husna"
yaitu baik, bagus, dan indah. Secara istilah, Asmaul Husna adalah nama-nama
Allah yang baik, bagus, dan indah.
Q.S. Al-A’raf ayat 180 menjelaskan bahwa pemilik Asma'ul Husna
adalah Allah. Di dalamnya terkandung sifat kemahasempurnaan Allah sebagai
Khalik. Kita dianjurkan untuk menyebut nama-Nya ketika akan berdoa karena
dengan menyebut Asma'ul Husna itu artinya kita memuji kemahasempurnaan
Allah.
Asmaul husna berjumlah 99. Jumlah ini bukan pembatasan terhadap sifat
kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan yang mempermudah kita untuk
menghafalkannya, kemudian menjaganya, dan mengamalkannya, maka Allah akan
menjamin kita masuk surga.
Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW dalam hadis:
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi Muhammad saw.
bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama,
seratus kurang satu. Barang siapa yang menghitungnya(menjaganya), maka ia akan
masuk surga." (H.R. Al-Bukhari: 2531 dan Muslim: 4836)
Artinya: Dan Allah memiliki
Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebutnya Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan
nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (Q.S. al-A’raf/7 : 180)Allah memerintahkan kita untuk berdoa
kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya, sebelum kita utarakan permintaan
kita. Allah SWT adalah Zat Yang Mahasempurna, meliputi zat dan sifat-Nya,
sifat-sifat Allah yang Maha sempurna
terdapat dalam Asmaul Husna yang tercantum dalam kitab suci Al-Quran.
Contoh beberapa Asmaul Husna :
B. Menghayati
Makna Tujuh Asma'ul Husna
1. Al
Karim (Mahamulia)
Kemuliaan Allah terdapat
dalam sifat-sifat kemahasempurnaan-Nya, seperti Allah Maha Pengasih yang tak
pernah pilih Kasih, Allah Mah Penyayang yang rasa sayangnya tak terbilang,
Allah Maha Pemberi Rezeki yang tak pernah pamrih, dan lain sebagainya. Artinya: Maka Mahatinggi Allah, raja yang
sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang
memiliki) ‘Arsy yang mulia. (Q.S. al-Mukminum/23: 116)
o Dalil Naqli :
§ Al Infithar : 7
§ An Naml : 40
o Arti menurut :
§ Al-Azhari rahimahullah : dzat yang
sangat banyak memiliki kebaikan, amat pemurah, pemberi nikmat dan keutamaan.
§ Ibnu Taimiyah rahimahullah :
kedermawanan, kemuliaan dan keluhuran serta kelembutan dan memberi kebaikan.
§ Ibnul Qayyim rahimahullah : dzat
yang suka memberi kebaikan yang banyak dengan amat mudah dan gampang.
o Dengan memahami Al Karim akan
menumbuhkan sifat-sifat :
§ menanamkan sifat mulia
§ menanamkan sifat pemurah
§ menumbuhkan rasa cinta kepada Allah
SWT
§ wajibnya memuliakan kitab Allah SWT
§ Wajibnya memuliakan
malaikat-malaikat Allah SWT
§ Wajibnya mencintai para rasul Allah
SWT
§ Menumbuhkan sifat suka memuliakan
tetangga dan tamu
§ Menumbuhkan sifat pemaaf
§ Mendorong untuk senantiasa berdoa
kepada Allah SWT
2. Al
Mu'min (Maha Pemberi Aman)
Allah
adalah satu-satunya Dzat memberi kita keamanan negeri yang patut kita syukuri
dengan cara menjaga sikap kita agar bisaa memberikan rasa aman kepada orang
lain. Artinya: Dialah Allah tidak ada tuhan selain
Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga
Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang
Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
(Q.S. al-Hasyr/59:23)
o Dalil Naqli : Al Hasyr : 23
o Sikap perilaku Al Mukmin :
§ Ikhlas dalam setiap yang dilakukan
karena Allah SWT'
§ Bersemangat dan tidak putus asa
§ Tidak takut menghadapi cabaran
3. Al
Wakil (Maha Melindungi)
Allah
memiliki sifat Maha Melindungi dati segala sesuatu yang tidak kita inginkan.
Allah adalah satu-satunya zat yang pantas dan harus kita jadikan sandaran dalam
hidup. Artinya: (yaitu) orang-orang (yang menaati
Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, Orang-orang
(Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah
kepada mereka, “ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka
menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik
pelindung.” (Q.S. ali-‘Imran/3: 173)
o Dia menyelesaikan segala sesuatu
yang diserahkan hamba-Nya tanpa membiarkan apapun terbengkalai.
o Tidak memerlukan banyak pihak untuk
melakukan segala hal bagi-Nya.
o Allah berdiri sendiri tanpa
bergantung pada apapun, sedangkan para rasul dan nabi bukan para
wakil-wakilnya.
o Dalil Naqli : Al An'am :102
4. Al
Matin (Mahakukuh)
Kekuatan
Allah tidak ada tandingannya, tidak akan ada siapa pun yang mampu mengalahkan-Nya
dan kehendak-Nya tidak akan pernah tergoyahkan oleh siapapun. Artinya: Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki
Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kukuh. (Q.S. az-Zariyat/51: 58)
·
Al
Matin (Yang Maha Kokoh)
o Tidak terkalahkan dan tidak
tergoyahkan.
o Dalil Naqli: Adz Dzariyat :58
o Syarat bersikap al Matin :
§ Iman (mengenal Allah)
§ Al Qur'an (mengamalkan Al Qur'an)
§ Al Hadits (meneladani Rasulullah)
o Perilaku Al Matin :
§ Selalu beristiqamah
§ Beribadah dengan kesungguhan hati
§ Terus berusaha dan tidak putus asa
§ Bekerja sama dengan orang lain
5. Al
Jami' (Maha Mengumpulkan)
Allah
Maha Mengumpulkan segala sesuatu dengan sangat mudah, termasuk mengumpulkan
manusia kelak di Padang Mahsyar. Artinya:
Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada
keraguan padanya. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. Allah tidak menyalahi
janji. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 9)
o Dalil Naqli :
§ Saba : 26
§ Ali Imran : 9
§ An Nisa : 40
6. Al
‘Adl (Mahaadil)
Allah
Maha adil dalam memutuskan segala sesuatu. Tidak ada zat yang mampu memengaruhi
Allah untuk berbuat adil, termasuk dalam memberi balasan pada hamba-Nya. Artinya: Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali.
Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang
memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali
setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman
dan mengerjakan kebijakan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir
(disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran
mereka. (Q.S. Yunus/10: 4)
o Dalil Naqli : Infithaar : 7
o Makna Keadilan
§ Sama/Persamaan : QS An Nisa :58
§ Seimbang : QS al Infithar : 7
§ Perhatian terhadap hak hak individu
: QS Al An'am : 152
§ Yang dinisbahkan kepada Allah : QS
Ali Imran :18
o Contoh perbuatan Al adlu :
§ Tidak membeda-bedakan sesuatu
§ Memberi tugas dengan adil
§ Dalam menghadapi masalah harus
diselesaikan
7. Al
Akhir (Mahaakhir)
Tidak
ada zat yang tersisa di dunia ini, kecuali Allah. Dialah yang Mahaakhir, tidak
ada zat setelah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Mahakekal dan Abadi di
saat semua makhluk ciptaannya hancur dan binasa. Artinya: Dialah Yang
Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu. (Q.S. al-Hadid/57: 3)
·
Al
Akhir (Yang Maha Akhir)
o Sifat yang kekal abadi, tidak ada
seseuatupun setelah-Nya.
C. Perilaku
yang Mencerminkan Keimanan terhadap Asmaul Husna
1. Keluhuran
Budi
Orang yang yakin bahwa
Allah adalah zat yang Mahamulia karena keluhuran dan kesempurnaan
sifat-sifat-Nya, ia akan senantiasa menunjukkan keluhuran budi pekertinya
dengan perilaku dan perbuatan yang terpuji dan mulia. Allah tidak akan melihat
diri manusia dari jasad atau fisik, tetapi semata karena akhlak dan perbuatan
kita yang terpuji dan mulia sebagai wujud dari implementasi nilai takwa.
2. Kukuh
Pendirian
Orang yang yakin Allah
Mahakukuh, ia akan mempunyai sikap yang kukuh dalam mempertahankan kebaikan dan
kebenaran, tidak akan mudah terpengaruh dengan kondisi dan keadaan lingkungan
sekitar yang mengajaknya melakukan hal yang tidak terpuji, dan akan tetap
mempertahankan pendiriannya sekukuh keimanannya kepada Allah.
3. Memiliki
Rasa Aman
Orang yang yakin Allah al
Mukmin, ia akan selalu bersikap dan berbuat yang bisa memberikan rasa aman
kepada siapa saja.
4. Selalu
Tawakal
Orang yang yakin Allah Maha
Melindungi, ia akan selalu berserah diri kepada Allah. Sifat ini akan disertai
sifat ikhtiar, yaitu berusaha dengan sungguh-sungguh. Serta ketulusan dalam
berdoa sehingga apapun hasil yang diusahakannya akan selalu ia yakini sebagai
hasil yang terbaik dari Allah.
5. Bersikap
Adil
6. Semangat
dalam Kebaikan
Orang yang yakin bahwa
tidak ada yang tersisa di hari kiamat nanti kecuali Allah Yang Mahaakhir dan
satu saat Allah Maha Mengumpulkan akan mengumpulkan manusia di Padang Mahsyar,
ia akan selalu punya jiwa semangat untuk senantiasa berbuat kebaikan pada sesama.
e. Kesimpulan
- Secara
bahasa, Asma'ul Husna berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari
"asma" yaitu nama-nama, dan "al husna" yaitu baik, bagus,
dan indah. Secara istilah, Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik ,
bagus, dan indah.
- Asmaul husna berjumlah 99. Jumlah ini bukan
pembatasan terhadap sifat kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan
yang mempermudah kita untuk menghafalkannya, kemudian menjaganya, dan
mengamalkannya, maka Allah akan menjamin kita masuk surga.
- Al
Karim artinya Mahamulia, Al Mu’min artinya Maha Pemberi Aman, Al Wakil artinya
Maha Melindungi, Al Matin artinya Maha Kukuh, Al Jami’ artinya Maha
Mengumpulkan, Al ‘Adl artinya Mahaadil, Al Akhir artinya Mahaakhir.
0 komentar:
Posting Komentar